oleh Charly Buchari
“The best way to predict the future is to create it.” – Alan Kay
Suatu kesuksesan memiliki banyak definisi dan variasi tolok ukur. Beberapa dari kita meyakini, bahwa kesuksesan berarti mencapai posisi tertinggi di kantor, variasi lainnya bermakna memiliki kecukupan finansial tertentu. Ada sebagian lagi mewujudkan kesuksesan sebagai sebuah predikat penghargaan dari kolega dan khalayak atas prestasinya. Dari bermacam definisi dan tolok ukur itu, satu hal yang dapat disimpulkan bahwa kesuksesan merupakan pencapaian impian melalui sebuah proses terstruktur dan terencana. Contohnya, si A mendefinisikan sukses jika dia mampu mencapai manajer pemasaran di tempat kerjanya. Usaha untuk “memuluskan” kesuksesan tersebut, A memutuskan untuk belajar kembali di institusi pendidikan S2 dan mengikuti beberapa seminar pemasaran. Tentu saja, banyak hal yang perlu dipersiapkan, baik itu material dan sikap pribadinya. Bentuk material berupa dana dan waktu merupakan hal yang pasti harus dipersiapkan, lalu perlu juga ditunjang dengan sikap pribadi dalam menyikapi proses pencapaian kesuksesan itu sendiri.
Merujuk kepada Jennie S. Bev yaitu seorang konsultan, entrepreneur, penulis dan edukator bertempat tinggal di San Francisco Bay Area dan merupakan seorang Indonesia yang “sukses” berkompetisi pada iklim “ketat” Amerika. Beliau mengedepankan 10 unsur kepribadian seorang sukses (baik dari segi keuangan dan prestasi) yang berdasarkan pada komunikasi dan pergaulannya dengan para billionaire dan beberapa pengusaha sukses. Sepuluh sikap itu adalah sebagai berikut:
Satu, keberanian untuk berinisiatif.
Kekuatan yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia atas kesuksesan orang-orang terknenal yaitu mereka selalu punya ide-ide cemerlang! Seorang Donald Trump yang “mendunia” karena superioritasnya di bidang Real Estate awalnya berproses dari status bangkrut dan akhirnya berpredikat Raja Real Estate, adalah contoh dari seorang yang jenius dan berani berinisiatif. Kita tentu mengenal serial TV The Apprentice, kontes Miss Universe, Online University bernama TrumpUniversity.com, bahkan di negara asalnya boneka Donald adalah sebuah icon dan produk laris selain buku-buku bestseller-nya. Dan inisiatif adalah kekayaan semua orang, tinggal orang itu mau atau tidak untuk berinisiatif mengemukakan ide-idenya.
Dua, tepat waktu.
Sebuah hal yang pasti untuk semua orang di dunia ini tanpa terkecuali adalah bahwa kita memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Seorang yang menepati janji dan tepat waktu menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur/manage sesuatu yang paling terbatas tersebut. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis dan berinteraksi. Memberikan perhatian lebih terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan kolega dan mitra kita.
Tiga, senang melayani dan memberi.
Sebuah rumus sukses dari banyak orang sukses adalah mampu memimpin, namun sebuah additional attribute dari sikap kepemimpinan adalah kebiasaan melayani dan memberi. The more you give to others, the more respect you get in return. Dan, keikhlasan adalah kunci untuk sifat ini. Kebaikan lain akan terus mengalir tanpa henti saat kita mampu memberi dan melayani dengan ikhlas. Ini mungkin bisa dibilang sebagai bonus saja! Tetapi, setidaknnya dengan memberi dan melayani berarti menunjukkan kepada teman, kolega serta rekan kita betapa suksesnya diri kita sehingga membuat orang lebih yakin bermitra dan bergaul dengan diri kita.
Empat, membuka diri terlebih dahulu.
Barangkali kita pernah bertemu orang yang selalu mau tahu tentang hal pribadi orang lain namun dia terus menutup diri agar jati dirinya tidak terbuka. Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, dan selalu berprasangka buruk kepada siapa saja yang dijumpainya. Sikap ini adalah unsur yang tidak dimiliki banyak orang sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, itulah yang dicari oleh para partner sejati dan sebagian besar dari kita akan setuju bahwa tidak banyak orang yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius, betul kan?
Lima, senang bekerja sama dan membina hubungan baik.
Kemampuan bekerja sama dalam tim adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Kembali kita mengambil contoh Donald Trump. Dalam serial TV The Apprentice, Trump memiliki tim yang loyal dan menjadi perpanjangan tangan dirinya dalam menemukan para calon “orang kepercayaan” yang baru. Pada akhirnya, Trump akan memiliki sebuah tim yang sangat loyal dan bervisi sama dengan menciptakan jaringan kerja yang baik, sehingga jalan menuju sukses itu semakin terbuka lebar.
Enam, senang mempelajari hal-hal baru.
Ciputra dan Aburizal Bakrie adalah seorang yang bisa dikatakan sebagai orang sukses dalam bidangnya yaitu commerce. Tapi saat mereka mendirikan universitas, apakah mereka beralih sebagai seorang pendidik? Atau mereka sendiri sebenarnya adalah profesor? Jelas tidak, mereka tetap seorang entrepreneur, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung menerapkannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis ibarat sebagai tempat bermain yang laus dan tidak terbatas. Jadi senang belajar dan mencari hal baru adalah sebuah sikap kesuksesan.
Tujuh, jarang mengeluh, profesionalisme adalah yang paling utama. Lance Armstrong pernah berkata, “There are two kinds of days: good days and great days.” Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik. Adalah baik jika kita tidak pernah mengeluh, walaupun suatu hari mungkin kita akan jatuh dan gagal. Mengapa? Karena setiap kali gagal, itu adalah kesempatan bagi diri kita untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana kita gagal tetap sebagai a good day (hari yang baik).
Delapan, berani menanggung resiko.
Jelas, tanpa ini tidak ada kesempatan sama sekali untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day. Jadi, jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi bukan? Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari dan tentunya ambang kepada kesuksesan akan lebih dekat.
Sembilan, tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat). Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada. Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya. Semakin positif kita menyikapi hambatan, semakin besar kesempatan kita menemukan penyelesaian atas hambatan tersebut.
Sepuluh, “comfortable in their own skin”
Menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak “lebih” dari lawan bicaranya. Pernah bertemu dengan orang sukses yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Tidak ada tentunya. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Saya adalah saya, mereka adalah mereka. Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset yang berbeda dan kekurangmampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri sendiri. Sikap dasar orang sukses tersebut di atas barangkali dapat menjadi cerminan dan memuluskan langkah kita untuk mencapai kesuksesan yang kita impikan, tinggal kita yang memutuskan. Siap untuk sukses? Sampai bertemu lagi di puncak gunung kesuksesan!
"Jadilah pribadi yang penuh daya tarik"
Kalimat diatas benar benar menjadikan motivasi bagi saya untuk lebih bersemangat dalam menjalani hidup nan complicated ini, berawal dari kegalauan saya, kepenatan akan rutinitas sehari hari, keinginan untuk bisa bertemu dengan orang orang yang memberi saya semangat hidup. Lalu saya teringat akan nasehat lama “mulailah dari diri sendiri”, bila saya ingin orang lain berbuat baik pada saya maka saya harus berbuat baik pada orang lain, bila saya ingin bertemu dan mendapatkan seorang yang istimewa maka saya juga harus istimewa, karna itu saya tulis di sini nich...dengan maksud mengingatkan dan memberi semangat pada diri sendiri dan menularkan semangat dan tips untuk meningkatkan kualitas diri kita khususnya dari segi kepribadian kepada semua yang membaca tulisan ini.
Daya tarik..yang saya baca sich bermakna kualitas yang istimewa yang ada dalam diri seseorang dan membuat keterpesonaan pada orang lain. Seperti halnya bunga yang selalu di rindukan oleh sang kumbang...(ohh indahnya)... kita semua juga bisa dirindukan seperti itu. Beruntung bagi anda yang telah memiliki bakat lahir berupa pesona dalam diri anda, tapi jangan kecewa dulu bagi anda yang selama ini dalam hidupnya selalu merasa menjadi orang yang serba biasa biasa saja, karna daya tarik itu bisa di tumbuhkan. Anda dapat menciptakan getaran positif yang dapat melingkupi Anda. Aura positif tersebut dapat di ciptakan dari perhatian, kasih sayang dan rasa hormat. berikut nich ada beberapa tips yang saya dapatkan:
Hiduplah Dalam Kerendahan Hati Kerendahan hati merupakan perwujudan dari kebanggaan hati, dan jadikan ini sebagai pengganti dari membanggakan diri sendiri pada yang lainnya. Dalam alquran dinyatakan bahwa rendah hati adalah salah satu sifat dari hamba ALLAH yang akan mendapat kemuliaan “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan (al furqaan ayat 63)
Kerendahan hati dan kedamaian saling bertautan. Percayalah pada diri sendiri, dan singkirkan keinginan untuk selalu membuktikan pada orang lain. Saya menyadari bahwa sebagai manusia membangun sikap yang rendah hati ini tidak mudah. Karena itu kewajiban kita lah sebagai hamba ALLAH utk saling mengingatkan satu sama lain.
Dan salah satu hal yang bisa kita lakukan dalam proses kita untuk berusaha bersikap rendah hati adalah menghentikan sikap egois, ini adalah sebuah proses yang mutlak dan membangun.
Berikan Kebaikan Tanpa Pernah Menghitungnya
Ada pepatah mengatakan “lebih baik memberi dari pada meminta”. Mengingat pepatah itu saya jadi teringat dengan peristiwa yang sering terjadi pada saya, bahkan saya yakin hal ini juga terjadi pada anda semua sampai sekarang, bila ada seorang teman yang menawarkan untuk mentraktir makan bersama rasanya sangaat gembira...ini hal yang wajar karna kita mendapatkan rezeki, tapi pernahkah terlintas bagaimana kebahagiaan dari orang yang bisa memberi kebahagiaan kepada banyak temannya tadi tentulah ia yang paling berbahagia, ya...karna memberi itu lebih baik dari yang diberi. Karna itu yuuk coba kita tanamkan dalam hati utk memulai kebiasaan baik ini, banggalah untuk menjadi pemberi daripada yang di beri, berikan kesediaan yang tulus untuk berbagi dengan orang lain, berikan bantuan pada yang membutuhkan bila perlu sebelum mereka meminta dan selalu ingatkan pada diri sendiri kita memberi bantuan tanpa akan pernah menghitung ataupun mengungkitnya kembali. Banyak sekali dalam kehidupan sosial seorang yang cenderung memberi dan beramal semata-mata demi memuaskan ego. Bahkan mungkin kita pun melakukannya tanpa kita sadari, beramal karna ada dalam fikiran kita bahwa susatu saat ada imbalan yang kita harapkan. sekarang cobalah untuk menanamkan dalam diri kita untuk melakukan sesuatu tanpa pamrih, dan rasakanlah bahwa memberi dengan ikhlas dapat menumbuhkan perasaan positif.
Wajah Ceria dengan senyum
Tentu semua pernah mendengar kata bijak ini “senyum adalah sebagian dari ibadah” , dan saya tambahkan lagi "senyum bisa menyelesaikan masalah" tapi yang saya maksud disini bukan senyum-senyum sendiri yang tidak jelas sebabnya, atau senyum karna nonton extra vaganza, atau senyum karna dapat surat cinta dari sang kekasih...tapi senyum yang selalu menghiasi bibir kita saat bertemu dan berbicara dengan orang lain, saya kembali lagi teringat peristiwa kecil tapi bermakna ketika teman saya menceritakan kejadian di tempat kerjanya, teman saya adalah seorang pekerja baru yang bekerja dalam bidang jasa yang juga membutuhkan kemampuan dan cekatan dalam melayani konsumennya, karna masih baru teman saya tersebut masih agak kaku, kebetulan saat itu situasi sedang sibuk karna jam pergantian shift dan ada beberapa pelanggan yang minta di layani, teman saya merasa gugup dengan berbagai tugas yang bersamaan tersebut sehingga menyebabkan senior yang akan menggantikannnya tidak sabar dan sedikit marah karena ketidak cekatan ini, sang senior dengan wajah marah dan jengkel, meminta teman saya untuk segera meniggalkan tugas tersebut karna dia merasa dia akan bekerja lebih baik, tapi apa yang terjadi.. karna satu yang tidak pernah ditinggalkan oleh teman tersebut adalah melayani konsumen dengan senyum ramahnya sehingga Mr.Pelanggan meminta untuk tetap di layani teman saya karna dia merasa cukup puas dengan keramahannya. Ini adalah salah satu bukti bahwa senyum itu bisa juga mengatasi masalah. Hmm...Smile Up guys...
Satu hal lagi yang mesti kita semua ingat bahwa senyum dan tawa itu menyehatkan. Ini akan membuat wajah selalu ceria. Saat kita tersenyum, otak akan bereaksi dan memproduksi endorphin (zat alami yang memindahkan rasa sakit). Selain itu, sebuah senyuman akan membuat kita rileks. Sebuah senyum juga akan menebarkan kegembiraan pada orang lain. Tekankan dalam pikiran kita, selagi kita bersama orang lain, bahwa senyuman dapat memperpendek jarak antara kita dengan orang lain. hmmm...Let's give our nice smile!!
Tata Krama
Tingkah laku, Tutur kata, kesopanan dan kebaikan membuat orang lain percaya pada Anda. Tata krama yang bagus membuat orang lain merasa nyaman bercakap-cakap dengan Anda. Tata karma merupakan salah satu sumber kesenangan, memberikan rasa aman dengan menunjukan penghormatan pada oran lain dan diri sendiri. Bersikaplah penuh tata krama bukan hanya pada orangtua, bukan hanya pada Boss besar, bukan hanya pada teman yang kuliah S2, bukan hanya pada rekan kerja, bukan hanya pada calon mertua tapi pada setiap orang yang Anda kenal, No Matter What are Their status in the society. Tata krama yang saya maksud disini bukan hanya dalam bertingkah laku saja tapi juga dalam bertutur kata. Kata-kata yang baik menimbulkan rasa nyaman bagi pendengarnya. Aidh Al Qarni dalam bukunya La Tahzan mengingatkan saya tentang pelajaran penting yang bisa di dapat dalam berinteraksi sosial sehari-hari, bahwa salah satu bentuk usaha untuk membahagiakn orang lain dan diri sendiri adalah dengan memberikan penghormatan yang pantas, sebagai salah satu contohnya adalah dengan memanggilnya dengan nama atau gelar yang sebenarnya atau dengan sapaan yang di senanginya. So..mulai sekarang ingatkan diri sendiri, bila di kampus ada dosen anda yang gelar akademiknya sudah Professor, maka panggilan Prof. Fulan itu lebih baik dari pada Mr. Fulan ataupun Mrs. Fulanwati, :-D. dan panggil rekan-rekan kita dengan sapaan yang di senanginya, coba banyangkan...betapa Dingin dan berat sekali hati seseorang jika memanggil rekan atau saudaranya dengan sebutan “si ini, si anu” atau di tengah tengah pembicaraan tiba-tiba tersela.. “Eh..iya namamu sapa?” . Jadi...!!Silahkan anda bersikap seperti itu jika anda ingin orang lain juga memperlakukan anda seperti itu.
OK...segitu dulu, Let's keep our Spirit in doing life.
references :
kapanlagi.com
Aidh Al Qarni, La tahzan.
